Tak Cuma Ekspansi, Smartfren Bakal Bangun 5G di Ibu Kota Baru

Tak Cuma Ekspansi, Smartfren Bakal Bangun 5G di Ibu Kota Baru Ilustrasi (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
 Smartfren mengatakan pihaknya siap membangun jaringan 5G di ibu kota baru yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kendati demikian, Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo mengatakan untuk mewujudkan jaringan 5G di Kaltim, pemerintah juga harus mampu mempersiapkan kebutuhan 5G.

"Bisa, enggak ada masalah [bangun jaringan 5G di ibu kota baru]. Selama syarat-syarat dasarnya dipenuhi seperti pemerintah sudah siap belum untuk memberikan ijin dan alokasi frekuensinya dan kita tunggu," ujarnya kepada awak media di The Tribata, Jakarta, Selasa (3/9).


Lebih lanjut Munir mengatakan jaringan 5G itu bisa terlaksana jika ada permintaan dari masyarakat. Lalu kesiapan dari segi lisensi yang akan diberikan oleh pemerintah.

"Kita sinergi tunggu dari pemerintah bagaimana apakah sudah dialokasikan. Kalau masalah teknologi kan tergantung kesiapan Smartfren dan strateginya tidak ada masalah. Kapan saja Smartfren bisa deploy (membangun), tapi kalau ijinnya ada dan pasarnya sudah siap," jelas dia.

Sebelumnya, Smartfren, ZTE, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sempat melaksanakan uji coba penerapan 5G di industri manufaktur. Pelaksanaan uji coba dilakukan di salah satu pabrik di Marunda, Jakarta Utara.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys menjelaskan teknologi yang ditujukkan dalam uji coba adalah dengan memasang kamera 360 derajat di jalur logistik pengiriman barang PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk. Kamera ini terhubung dengan jaringan 5G dan menghubungkan tampilan kamera ke headset virtual reality secara real time (waktu sebenarnya).

Keseluruhan proses pengoperasian penyimpanan barang di pabrik ini telah dilakukan menggunakan robot. Dengan menggunakan headset VR, pengguna seolah berdiri di tempat kamera terpasang sehingga bisa langsung memantau area logistik.

Merza mengatakan jika operator menemukan adanya kesalahan sistem di jalur logistik dan pengiriman tersebut, maka operator dapat meluncurkan drone pemantauan. Drone telah dilengkapi dengan kamera untuk menemukan masalah secara remote.

Secara umum, uji coba penerapan teknologi 5G ini menggunakan frekuensi khusus, yaitu 28 GHz. Saat uji coba 5G, kecepatan maksimal (peak throughput) mencapai 8,7 Gbps. (din/eks)                                                                                                                                                                                             Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190904091604-213-427366/tak-cuma-ekspansi-smartfren-bakal-bangun-5g-di-ibu-kota-baru
Share:

Recent Posts